Prinsip dasar Penerapan Fiber Optik
A. Prinsip Dasar Bagaimana Kabel
Fiber Optic Bekerja
Tidak
hanya jenis bahan kabelnya saja yang berbeda tapi juga prinsip kerja juga
berbeda antara kabel tembaga dan fiber optics. Setelah ini kita akan kembali
mengulang pelajaran fisika saat di bangku sekolah dulu untuk membahas perbedaan
prinsip kerja antara fiber optics dan kambel tembaga.
B. Prinsip Kerja Sinyal Melalui
Kabel
Pada
awal penggunaannya, internet sebenarnya menumpang teknologi telepon sebagai
media untuk koneksinya. Data sebenarnya merupakan sinyal digital yang terdiri 0
atau 1, ada atau tak ada arus. Sinyal digital ini mirip dengan sinyal mesin
telegraf yang menggunakan sandi morse. Bedanya kode morse yang dipakai mesin
telegraf hanya menerjemahkan sinyal 1 (ada arus listrik) yang agak lama dan
sinyal 1 yang agak pendek serta mengabaikan sinyal 0 (tidak ada arus listrik).
Sementara itu, telepon merupakan alat yang dapat mengubah gelombang suara
(longitudinal) menjadi gelombang elektromagnetik (transversal). Nah, gelombang
elektromagnetik ini kemudian diboncengi muatan listrik sehingga dapat dihantarkan
melalui konduktor dalam hal ini kabel tembaga.
Kita
dapat mengirimkan data melalui koneksi telepon dengan mengubah sinyal digital
menjadi sinyal analog. Proses ini dilakukan oleh alat yang disebut modem (modulator/demodulator).
Bilangan biner 1 diubah menjadi tone tertentu seperti nada saat kita menekan
tombol pada telepon. Bagi yang pernah merasakan era internet dial-up
tentu tahu suara apa yang akan kita dengar jika kita mengangkat telepon saat
internet sedang digunakan. Lalu pada perkembangannya kita tetap dapat
menggunakan telepon dan internet secara bersamaan karena frekuensi sinyalnya
sudah dipisah.
Walau
secara teori elektron dapat memiliki kecepatan yang hampir menyamai kecepatan
cahaya, jika melewati medium seperti tembaga kekuatan gelombang elektromagnetik
sering menjadi lemah apalagi jika ada gangguan dari radiasi gelombang
elektromagnetik yang lain. Maka dari itu, setiap jarak beberapa kilometer
tergantung ukuran kabel. Proses inilah yang membuat bandwidth kabel tembaga
terbatas dan relatif memiliki latency yang tinggi.
C. Proses Kerja Fiber Optic
Einstein
mengeluarkan teori bahwa tidak ada partikel yang memiliki massa di semesta ini
yang dapat melebihi kecepatan cahaya. Inilah yang menjadi landasan dibuatnya
fiber optic: mengganti elektron dengan photon (partikel cahaya) sebagai alat
untuk mengirimkan data. Alasannya, karena photon lebih cepat daripada elektron
. Photon juga tidak terganggu dengan radiasi elektromagnetik di sekitar media
penghantarnya.
Sistem
kerjanya hampir mirip jika kita terdampar di pulau antah berantah lalu
mengirimkan pesan S.O.S kepada kapal yang lewat dengan senter yang kita miliki.
Cuma bedanya fiber optic menggunakan inti (core) serat gelas/plastik dan
dibungkus dengan lapisan pemantul cahaya (cladding). Melalui serat inilah sinar
laser lalu ditembakkan. Kita pasti mengira bahwa cahaya laser tersebut pasti
memiliki kecepatan cahaya tapi kenyataanya kecepatan cahaya yang melewati kabel
fiber optic lebih rendah karena mediumnya berupa zat padat.
Meskipun
begitu lebar bandwidth dan latency fiber optic memiliki nilai yang lebih tinggi
bila dibandingkan kabel tembaga. Hal ini juga disebabkan karena sinar laser di
dalam fiber optic dapat menempuh 80-100 Km tanpa menggunakan amplifier.
Bandingkan dengan kabel tembaga yang membutuhkan amplifier setiap jarak 30-300
meter.
Kekurangan fiber
optic adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk infrastrukturnya.
Kabel fiber optic juga memiliki sudut terbatas untuk dapat
dibelokkan. Itulah mengapa untuk di dalam ruangan kabel ethernet Cat 5e lebih
relevan untuk digunakan. Fiber optic akan relevan untuk digunakan sebagai
infrastruktur LAN jika ruangan tersebut memiliki radiasi elektromagnetik yang
tinggi seperti di pembangkit listrik.
D. Jenis Serat Optik
Berdasarkan sifat karakteristiknya maka
jenis serat optik secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Multimode
Pada jenis serat optik
ini penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya terjadi dengan melalui
beberapa lintasan cahaya, karena itu disebut multimode. Diameter inti (core)
sesuai dengan rekomendasi dari CCITT G.651 sebesar 50 m m dan dilapisi oleh
jaket selubung (cladding) dengan diameter 125 m m.
Sedangkan berdasarkan susunan index
biasnya serat optik multimode memiliki dua profil yaitu graded index dan step
index. Pada serat graded index, serat optik mempunyai index bias cahaya yang
merupakan fungsi dari jarak terhadap sumbu/poros serat optik. Dengan demikian
cahaya yang menjalar melalui beberapa lintasan pada akhirnya akan sampai pada
ujung lainnya pada waktu yang bersamaan. Berlainan dengan graded index, maka
pada serat optik step index (mempunyai index bias cahaya sama) sinar yang
menjalar pada sumbu akan sampai pada ujung lainnya dahulu (dispersi) Hal ini
dapat terjadi karena lintasan yang melalui poros lebih pendek dibandingkan
sinar yang mengalami pemantulan pada dinding serat optik. Sebagai hasilnya
terjadi pelebaran pulsa atau dengan kata lain mengurangi lebar bidang
frekuensi.
Oleh karena itu secara praktis hanya serat
optik graded index sajalah yang dipergunakan sebagai saluran transmisi serat
optik multimode.
2. Single
Mode
Bit rate |
Jarak
repeater |
Jarak
repeater |
140 |
30 |
50 |
Serat optik single
mode/monomode mempunyai diameter inti (core) yang sangat kecil 3 – 10 m m,
sehingga hanya satu berkas cahaya saja yang dapat melaluinya. Oleh karena hanya
satu berkas cahaya maka tidak ada pengaruh index bias terhadap perjalanan
cahaya atau pengaruh perbedaan waktu sampainya cahaya dari ujung satu sampai ke
ujung yang lainnya (tidak terjadi dispersi). Dengan demikian serat optik
singlemode sering dipergunakan pada sistem transmisi serat optik jarak jauh
atau luar kota (long haul transmission system). Sedangkan graded index
dipergunakan untuk jaringan telekomunikasi lokal (local network).
E. Keunggulan Transmisi Serat
Optik
Sistem transmisi serat optik ini
dibandingkan dengan teknologi transmisi yang lain mempunyai beberapa kelebihan,
antara lain :
1. Redaman
transmisi yang kecil.
Sistem
telekomunikasi serat optik mempunyai redaman transmisi per km relatif kecil
dibandingkan dengan transmisi lainnya, seperti kabel coaxial ataupun kabel PCM.
Ini berarti serat optik sangat sesuai untuk dipergunakan pada telekomunikasi
jarak jauh, sebab hanya membutuhkan repeater yang jumlahnya lebih sedikit.
2. Bidang
frekuensi yang lebar
Secara teoritis serat optik dapat dipergunakan dengan kecepatan
yang tinggi, hingga mencapai beberapa Gigabit/detik. Dengan demikian sistem ini
dapat dipergunakan untuk membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar hanya
dalam satu buah serat optik yang halus.
3. Ukurannya
kecil dan ringan
Dengan demikian sangat memudahkan pengangkutan pemasangan di
lokasi. Misalnya dapat dipasang dengan kabel lama, tanpa harus membuat lubang
polongan yang baru.
4. Tidak ada
interferensi
Hal ini disebabkan sistem transmisi serat optik mempergunakan
sinar/cahaya laser sebagai gelombang pembawanya. Sebagai akibatnya akan bebas
dari cakap silang (cross talk) yang sering terjadi pada kabel biasa. Atau
dengan perkataan lain kualitas transmisi atau telekomunikasi yang dihasilkan
lebih baik dibandingkan transmisi dengan kabel. Dengan tidak terjadinya
interferensi akan memungkinkan kabel serat optik dipasang pada jaringan tenaga
listrik tegangan tinggi (high voltage) tanpa khawatir adanya gangguan yang
disebabkan oleh tegangan tinggi.
5. Kelebihan
lain, antara lain
Adanya isolasi antara pengirim
(transmitter) dan penerimanya (receiver), tidak ada ground loop serta tidak
akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya serat optik. Dengan
demikian sangat aman dipasang di tempat-tempat yang mudah terbakar. Seperti
pada industri minyak, kimia, dan sebagainya.
Kabel Coaxial |
Kabel Serat Optik |
|
Delay |
0.005 ms/km |
0.048 ms/km |
Keamanan |
- aman dari penyadapan |
- aman dari penyadapan |
Penambahan kanal |
memasang kabel baru |
memasang kabel baru |
F. KODE WARNA PADA
KABEL FO
•
PATCH CORD
Kabel jenis ini merupakan
kabel yang digunakan untuk jaringan dengan panjang terbatas dalam menghubungkan
2 titik terminasi jaringan fiber optik. Terdapat 2 jenis kabel Patch Cord yaitu
- Single Fiber Optik (Simplex)
- Double Fiber Otik (Duplex)
Untuk membedakan penggunaannya dibuatkan standar warna yang terdapat pada pelindung (coating) pada jenis kabel patch cord, seperti pada tabel berikut :
Komentar
Posting Komentar