Refleksi 4F: Pengambilan Keputusan di Sekolah Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

Refleksi 4F: Pengambilan Keputusan di Sekolah Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

Facts (Fakta): Dalam proses pengambilan keputusan di sekolah berbasis nilai-nilai kebajikan, fakta-fakta memainkan peran penting. Sebagai pemimpin, penting untuk mengumpulkan dan menganalisis fakta-fakta yang relevan terkait dengan situasi atau masalah yang dihadapi. Ini dapat meliputi data akademik, umpan balik siswa, persepsi staf, dan evaluasi kinerja. Memiliki pemahaman yang kuat tentang fakta-fakta ini membantu dalam mengenali kebutuhan siswa, menganalisis situasi dengan akurat, dan membuat keputusan yang berdasarkan bukti.

Feelings (Perasaan): Selain mempertimbangkan fakta-fakta, pemimpin yang berbasis nilai-nilai kebajikan juga harus memperhatikan perasaan individu terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Menghargai dan mengakui perasaan siswa, guru, dan staf sekolah membantu menciptakan lingkungan yang inklusif dan berempati. Mendengarkan dengan empati, mengedepankan komunikasi yang terbuka, dan memperhatikan perspektif yang beragam adalah penting dalam memahami dampak emosional yang mungkin terkait dengan keputusan yang diambil.

Findings (Temuan): Pemimpin yang berbasis nilai-nilai kebajikan dalam proses pengambilan keputusan di sekolah harus menggali temuan yang signifikan. Melalui analisis fakta dan pemahaman tentang perasaan yang ada, pemimpin dapat menemukan pola, tren, dan informasi penting. Temuan ini membantu dalam memahami dampak yang mungkin timbul dari keputusan yang diambil dan memberikan dasar untuk mengidentifikasi solusi yang sesuai. Pemimpin yang berbasis nilai-nilai kebajikan menggunakan temuan ini untuk membuat keputusan yang berorientasi pada kebaikan siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan bermakna.

Future (Masa Depan): Dalam proses pengambilan keputusan di sekolah berbasis nilai-nilai kebajikan, pemimpin harus mempertimbangkan dampak jangka panjang dari keputusan saat ini. Keputusan yang diambil harus sejalan dengan nilai-nilai kebajikan yang dianut oleh sekolah, seperti integritas, keadilan, empati, dan tanggung jawab sosial. Pemimpin harus merencanakan masa depan yang lebih baik dengan memastikan bahwa keputusan yang diambil mempromosikan pembelajaran yang berkualitas, pengembangan pribadi siswa, dan iklim sekolah yang aman dan positif.

Dalam pengambilan keputusan di sekolah berbasis nilai-nilai kebajikan, fakta, perasaan, temuan, dan visi masa depan harus diperhatikan dengan hati-hati. Pemimpin yang berkomitmen pada nilai-nilai kebajikan akan mampu membuat keputusan yang berdampak positif, membangun hubungan yang kuat dalam komunitas sekolah, dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan siswa.

Ada 4 paradigma ketika mengambil keputusan antara lain:

·         Individu lawan kelompok ( individual vs community),

·         Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy),

·         Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty),

·         Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term). 


Dan ada 9 langkah dalam pengambilan keputusan

1.       Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?

2.       Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?

3.       Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?

4.       Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.

  • Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal)
  • Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi)
  • Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi)
  • Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik maupun viral di media sosial? Apakah anda merasa nyaman? (Uji Publikasi)
  • Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

    5.  Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut?

    6. Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai?

    7. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan  tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?

     8.Apa keputusan yang akan Anda ambil?

     9. Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagian-Bagian Perangkat Keras Komputer

Istilah Istilah Dasar Pada Komputer

pengujian perakitan komputer